Jadikan Imlek 2568 Sebagai Wadah Kebersamaan

Tanjungpinang- gerbangnusa. Gubernur Kepulauan Riau H. Nurdin Basirun mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan tahun baru Imlek 2568 sebagai wadah kebersamaan. Yakni wadah untuk bersatu-padu dalam mewujudkan pembangunan di Kepulauan Riau ini. Hal ini diutarakan Nurdin saat sambutan pada perayaan malam Imlek 2568 yang di pusatkan di Jl. Merdeka Tanjungpinang, Jumat (27/1) dengan dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat, suku, agama dan golongan.

Sesuai dengan tema yang diangkat pada perayaan Imlek tahun ini adalag ‘Kebersamaan dan Keharmonisan dalam Kebhinekaan’. “Tahun ini adalah tahun ayam emas. Dan kebetulan shio saya adalah ayam. Mudah-mudahan tahun membawa keberkahan dan keberuntungan bagi kita semua. Intinya kita harus terus saling bergandengan tangan untuk membangun negeri kita ini, tanpa membedakan warna kulut, warna rambut dan sebagainya,” ujar Nurdin yang juga sebagai dewan pembina PSMTI Kepri ini.

Mantan Bupati Karimum yang mendapat warga kehormatan dari warga Tionghoa dengan marga TAN ini juga menyerukan agar tahun 2017 bidang ekonomi bisa lebih Maju. Setelah tahun sebelumnya dihadapkan dengan berbagai defisit.

“Mari kita genjot lagi perekonominan yang sempat layu di tahun kemaren. Kita harapkan juga wisatawan yang hadir terus bertambah. Mari kita rapatkan arisan. Ingat, kebersamaan itu indah. Contohnya tadi, tarian dan nyanyian yang dibawakan anak-anak kita. Tampil kolaborasi semua suku dan yang dibawakan juga berbagai ragam lagu dan budaya, itulah kebersamaan,” kata Nurdin lagi.

Sementara itu Walikota Tanjungpinang H. Lis Darmansyah mengatakan bahwa perayaan Imlek di Kota Tanjungpinang sudah dilaksanakan di Jalan Merdeka selama 14 kali. Diakuinya, sesuai tema, disiniliah diketahui bahwa kebhinekaan di Kepri adalah peninggalan leluhur yang terus bisa dijaga bersama-sama. Sehingga berbagai isu SARA tidak akan didengar di Tanjungpinang. Karena semua semangat untuk menjaga persatuan dan kesatuan demi utuhnya NKRI.

“Tercatat 18 persen penduduk Tanjungpinang ini adalah warga Tionghoa. Dan warga Tionghoa memili peran tersendiri dalan memajukan Kota Tanjungpinang. Seperti peran warga lainnya. Mari kita bersama-sama menjaga kebersamaan ini. Jika kita bersatu maka kita tidak muda dihasut dengan berbagai isu SARA yang berkembang,” kata Lis.

Dikesempatan yang sama Henky Suryawan selaku ketua Walubi Kepri menyatakan bahwa Imlek tahun ini dilaksanakan selama dua malam berturut-turut. Malam pertama memakai undangan dan tempat yang disediakan terbatas, namun di malam kedua panggung terbuka untuk umum, agar masyarakat bisa menikmati hiburan. “Semoga setiap tahunnya acara ini semakin sukses. Gong xi fa chai,” tutup Henky. (iwan)

Simpan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *