Ini Yang Sebenarnya,kuliner khas Klawar Milik Adat Sekapung Limo Migo

Lampung Timur –Mediagerbangnusa.com. Masyarakat adat Sekappung Limo Migo, berharap Pemerintah daerah bisa turut mengenalkan kepada publik ke layak umum terkait dengan makanan khas bernama Klawar. Selasa (21/1/2020).

Harapan itu muncul setelah terjadi tayangan pembuatan makanan khas klawar yang di “plencengkan” yakni dibuat dengan daging kelelawar, ironisnya informasi kuliner adat yang salah tersebut tersebar melalui salah satu stasiun TV nasional melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis),”waktu itu yang ngundang TV nasional yang tidak saya sebutkan namanya. Yakni Pokdarwis Kecamatan Marga Sekampung, dan kami semua tokoh adat meminta klarifikasi soal kuliner klawar yang sebenarnya”.Ujar Tokoh Pemuda Kecamatan Sekampung Udik, Raja Bandar.

Dan hari ini, (Selasa) seluruh perwakilan tokoh adat Sekappung Limo Migo yang berjumlah 6 orang berkumpul dirumah Raja Bandar, perkumpulan mereka sengaja membuat makanan khas klawar, tujuan pembuatan kuliner klawar tersebut untuk di informasikan kepada publik agar tidak terjadi kesalah pahaman tentang kuliner khas Lampung adat Sekappung Limo Migo.

Sejumlah tokoh adat, menyiapkan dua ekor kambing dan 10 ayam kampung untuk bahan utama, sementara berbagai bumbu rempah seperti, bawang merah, blimbing wuluh, santan kelapa, dan rempah rempah pendukung lainnya diracik dalam satu wadah untuk dimasak, sementara daging kambing dan ayam di bakar lebih dulu sebelum dijadikan satu dengan rempah rempah alami,”ini yang sebenarnya kuliner khas klawar milik adat Sekappung Limo Migo”.Terang Raja Bandar.

Sehingga, apa yang telah di publikasikan oleh Pokdarwis Kecamatan Marga Sekampung, melalui stasiun TV nasional terkait makanan klawar yang di “Plencengkan” menjadi makanan kelelawar itu sangat tidak benar, ironisnya daging yang diolah dalam kemasan program TV dimaksud menggunakan daging Kelelawar,”ini peristiwa sudah terjadi beberapa bulan lalu, agar bisa diklarifikasi oleh Pokdarwis tersebut”.Ujar Raja Bandar.

Sementara, Tokoh adat pangeran paku bintang Penggawa Dalem Sekampung Udik dalam adat Sekappung Limo Migo, Hasan Basri meminta kepada pemerintah setempat sekira ada even kegiatan yang berhubungan dengan festival kuliner, agar lebih mengedepankan jenis jenis makanan khas adat, budaya yang ada di Indonesia”karena Indonesia merupakan negara kaya budaya, yang perlu dilestarikan agar tidak punah”.Ujar Hasan Basri. (ali unus)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *