* Dua Tahun Nurdin Basirun
Kepri — MediaGerbangnusa.com. Berkas-berkas di meja kerja itu mulai berkurang. Sejumlah agenda di Pusat Pemerintahan di Dompak juga sudah terlaksana. Tak lama lagi azan Ashar berkumandang.
Gubernur H Nurdin Basirun yang selalu berjamaah di masjid atau musola segera meninggalkan ruang kerjanya. Mencari masjid terdekat untuk berjamaah. Usai berjamaah, Nurdin bukan kembali ke kantor atau Gedung Daerah. Lelaki kelahiran Pulau Moro itu kembali berkeliling Pulau Dompak. Memantau progres pembangunan di kawasan itu.
Nurdin memang ingin Dompak menjadi salah satu penggerak ekonomi masyarakat Tanjungpinang.
“Daerah ini akan jadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di sektor pariwisata. Selain sebagai pusat pelayanan pemerintahan, di sini dibangun Sport Center, Islamic Centre, kawasan wisata seperti wisata mangrove, dan pantai yang bagus,” kata Nurdin.
Nurdin sadar pertumbuhan ekonomi di Kepri dalam beberapa waktu ini mengalami pelambatan. Namun, sejak awal 2018, ekonomi Kepri mulai tumbuh ke angka yang semakin baik. Ada peran seluruh elemen masyarakat dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi itu.
Pertumbuhan ekonomi yang selama ini agak terganggu ini kata Nurdin memang disebabkan banyak faktor. Pemerintah berupaya sekeras mungkin untuk memperbaiki ini semua.
Menurut Nurdin, yang tak kalah penting adalah peran seluruh elemen masyarakat dalam menjaga suasana Kepulauan Riau. Dengan penuh kekompakan, pelan-pelan beberapa sektor yang berpotensi akan tumbuh semakin membaik. Terlebih industri pariwisata.
Menurut Nurdin, kawasan-kawasan pertumbuhan ekonomi baru harus terus tumbuh di Kepri. Daerah-daerah harus tumbuh mengimbangi Batam. Semua harus dimajukan sesuai karakter dan keunggulan daerah masing-masing.
Bintan, misalnya sudah terkenal dengan pariwisata manca negara. Ada lagi Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang. Lobam juga didorong menjadi pusat ekonomi off shore. Bandara internasional yang dibangun juga harus digesa.
Lingga dengan sektor pertanian, perikanan dan pariwisata. Begitu juga Natuna dan Anambas. Karimun sendiri sudah menjadi kawasan industri perdagangan.
Nurdin mengatakan perjalanan masih panjang. Dua tahun ini masih terlalu sedikit yang baru dilakukan. Dia mengajak semua untuk bersyukur. Karena dengan kerterbatasan ini jika semua bergandeng tangan dan bahu membahu membangun Kepri, apa yang diinginkan bisa tercapai.
“Mohon maaf kalau semua keinginan masyarakat belum terpenuhi. Jangan ini kita jadikan perdebatan sehingga menguras tenaga untuk hal yang tidak bermanfaat,” kata Nurdin.
Memang saat ini fokus pembangunan di ibu kota provinsi, Tanjungpinang, lebih besar. Selesai ini, perlahan lahan ke tiap daerah di Kepri. Nurdin ingin Tanjungpinang memiliki wajah baru dan lebih dikenal oleh seluruh daerah lain.
Memang, kata Nurdin, secara fisik baru tahun ini pembangunan dapat lakukan dengan maksimal.
Banyak penyelesaian yang dilakukan di awal awal setelah dilantik. Nurdin dilantik Presiden Jokowi pada 25 Mei 2016, untuk sisa masa jabatan 2016-2021 menggantikan almarhum H Muhammad Sani.
Dengan dana yang minim ini, kata Nurdin, semua harus betul betul terfokus untuk pembangunan infrastruktur. Karena itu, Nurdin selalu mengajak swasta dan BUMM memanfaatkan potensi Kepri untuk berinvestasi di bidang infrastruktur.
Salah satunya adalah pelabuhan. Karena Kepri ada visi unggul di bidang maritim. Keunggulannya apa kalau pelabuhannya belum mendukung. Kalau representatif, pelabuhan ini akan mendongkrak arus pelayaran. Itu otomatis. Tapi kalau pelabuhannya tak ada bagaimana kapal kapal berukuran besar mendatangi wilayah itu. Karena menghambat bongkar muat kapal. Kegiatan bongkar muat yang lama itu akan meningkatkan cost.
Menurut Nurdin, pihaknya ingin satu kapal melakukan bongkar muatnya cepat. Bukan dalam hitungan hari, tapi jam. Sekarang satu kapal ukuran 2.000 ton sampai 10 hari. Malah ada yang 300 ton sampai seminggu.
Nurdin dalam kunjungannya ke berbagai daerah di Kepri, terutama ibu kota kabupaten kota memang selalu memantau pelabuhan, baik untuk arus orang maupun barang. Dia mencontohkan Singapura yang ratusan ribu ton bisa selesai setengah hari bongkar muatnya.
Nurdin bersyukur Pelindo sudah menyampaikan komitmennya untuk membenahi beberapa pelabuhan di Kepri. Dengan pelabuhan yang bagus angkutan kapal akan datang sendiri. Karena mereka tahu waktu mereka tak akan merugi. Barang kalau ditumpuk di kapal terlalu lama akan rusak.
“Baru kita bicara unggul di bidang maritim,” kata Nurdin.
Investasi di bidang lain juga harus mempunyai daya tarik. Pemerintah terus mencari rumus bagaimana mempermudah masuknya investasi di Kepulauan Riau. Beberapa regulasi memang diminta ke pusat agar segala urusan semakin mudah.
Terlebih saat Presiden Joko Widodo merestui usulan proyek strategis yang diusulkan dalam pertemuan khusus akhir Februari lalu. Saat itu, Presiden Jokowi menegaskan agar para Menteri mem-follow up ini semua dan mencari aturan supaya investasi yang masuk dipermudah. Sehari setelah pertemua, Nurdin langsung melakukan road show ke sejumlah kementerian.
Ada tujuh proyek strategis yang mendapat restu Jokowi. Proyek-proyek itu adalah Pembangunan Jembatan Batam Bintan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Sauh, KEK Galang Batang, KEK Pulau Asam, Pengembangan Pelabuhan Batu Ampar, Pengembangan dan Modernisasi Bandara Hang Nadim dan Pembangunan Batam LRT (Light Rapit Transit).
Beberapa proyek itu dalam progres yang menggembirakan. Menurut Nurdin, semua pembangunan yang dilakukan harus meningkatkan aktivitas ekonomi, mobilitas orang, kendaraan, barang dan jasa industri. Melalui pembangunan ini juga membangun martabat bangsa.
Menurut Nurdin, Kepri yang strategis ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Jika dilkelola secara baik, pasti akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kita harus bergerak cepat untuk meningkatkan ekonomi Kepri dan nasional,” kata Nurdin.
Dalam perjalanan yang masih panjang ini, Nurdin terus berharap dukungan semua pemangku kepentingan. Demikian juga masukan-masukan dari masyarakat.
Nurdin menambahkan, kritik dan saran itu hal wajar. Itu menunjukkan semua perduli dengan daerah masing masing. Itu juga menandakam semua pihak ikut aktif mengontrol atau mengevaluasi apa yang menjadi pemikiran mereka dalam pembangunan. Memang semua harus memberi pendapat untuk pembangunan ini. Karena kepri milik bersama.
Nurdin mengatakan masih banyak kekurangan yang harus diselesaikan. Bersama jajaran di pemerintahan, dan dukungan DPRD Kepri, pemangku kepentingan serta seluruh masyarakat, pihaknya akan terus mewujudkan visi itu: mewujudkan Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera.
Editor : HS