Bandar Lampung — Medeagerbangnusa.com. Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia hampir genap berusia 2 tahun, baru-baru ini virus Covid-19 mengalami mutasi varian yaitu Omicron. Ditengah upaya pemerintah dalam menanggulangi dampak dari pandemi Covid-19, PBNU tetap menyelenggarakan kegiatan pengambilan keputusan tertinggi di internal Nahdlatul Ulama yaitu Muktamar NU.
Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) yang akan diselenggarakan di berbagai titik pada Provinsi Lampung yaitu Ponpes Darus Sa’adah, UIN Raden Intan Lampung, Universitas Lampung serta Universitas Malahayati. Dikhawatirkan dapat menyebabkan cluster baru pandemi Covid-19.
Harits Kurniawan, selaku Ketua Bidang Badko HMI Sumbagsel mengatakan dengan diselenggarakannya Muktamar NU di beberapa universitas yang ada dilampung dikhawatirkan mendatangkan cluster baru Covid-19.
“Penyelenggaraan Muktamar NU di tengah pandemi seperti saat ini dapat menyebabkan masuknya cluster baru Covid-19 di Provinsi Lampung, dan mirisnya lagi tempat pelaksanaan Muktamar NU dilaksanakan di beberapa perguruan tinggi” katanya, Selasa (22/12)
Dari beberapa titik lokasi dilaksanakannya Muktamar NU di Provinsi Lampung, salah satu perguruan tinggi yang menjadi sorotan ialah Universitas Malahayati. Diselenggarakan Muktamar NU di Universitas Malahayati seakan menyepelekan bahaya penyebaran Covid-19. Seperti yang diketahui Universitas Malahayati berdekatan dengan Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin yang merupakan rumah sakit (RS) rujukan khusus Covid-19.
Lebih lanjut, Harits mengatakan “Rumah Sakit yang berada dibawah naungan PT Bintang Amin Husada tersebut merupakan rumah sakit rujukan khusus Covid-19, seperti yang diketahui direktur Pt Bintang Amin Husada, yaitu Dr. H. Muhammad Kadafi, S.H., M.H. juga merupakan salah satu perwakilan Provinsi Lampung di DPR-RI, sebagai salah satu anggota DPR-RI tentu harapannya dapat menjadi penyambung lidah masyarakat Lampung di Nasional, apalagi ditengah upaya pemerintah untuk menanggulangi pandemi Covid-19”
Sebagai salah satu perwakilan masyarakat Provinsi Lampung sekaligus direktur Pt Bintang Amin Husada, seyogyanya mengerti akan bahaya penyebaran Covid-19 yang dapat mengancam kesehatan dan keselamatan masyarakat.
“Seyogyanya sebagai direktur Pt Bintang Amin Husada serta salah satu anggota DPR-RI dari Provinsi Lampung, Beliau mengutamakan kesehatan dan keselamatan masyarakat. Alih-alih menolak diselenggarakannya Muktamar NU, beliau memberikan ruang bagi terlaksananya muktamar yang dikhawatirkan dapat mendatangkan cluster baru pandemi Covid-19” Pungkasnya.(ali unus)